Penggunaan bahan radioaktif yang menunjukkan kecenderungan peningkatan memiliki konsekuensi akan resiko timbulnya bahaya radiasi. Dalam sejarah, dicatat ada beberapa peristiwa timbulnya radiasi dosis besar, antara lain saat peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, serta beberapa kecelakaan reaktor nuklir, di antaranya yang paling terkenal adalah di Chernobyl, Rusia. Pada peristiwa-peristiwa tersebut terjadi radasi dosis besar yang mengenai area yang sangat luas. Kedua pengeboman dengan bom atom yang pernah terjadi pada dekade 40-an mengakibatkan kematian lebih dari 120000 orang akibat ledakan dan penyakit akibat radiasi akut, dan bahkan lebih banyak lagi kematian karena efek jangka panjang dari radiasi.
Makalah ini menjelaskan banyak aspek mengenai skenario gawat darurat penanganan radiasi dosis besar, yang dapat mengenai area publik yang tidak menyiapkan antisipasi terhadap bahaya radiasi seperti halnya suatu fasilitas radioaktif. Para penolong pertema dan sukarelawan perlu dilatih dan diperlengkapi dengan peralatan yang memadai untuk mengenali adanya radiasi dan kontaminasi radioaktif. Tujuan tindakan ini adalah untuk mencegah efek akut radiasi dan membatasi kecenderungan timbulnya efek stokastik, seperti kanker dan kelainan genetik di masa depan. Tujuan lainnya adalah unuk menekan kontaminasi radiasi terhadap lingkungan, karena radiasi dosis besar dapat menyebabkan kontaminasi radioaktif terhadap sumber daya alam misalnya air dan lahan pertanian yang menjadi sumber makanan bagi masyarakat.
Senjata nuklir merupakan suatu alat peledak yang mendapat kekuatan peledaknya dari reaksi nuklir berupa fisi atau kombinasi fisi dan fusi. Kedua reaksi ini melepaskan energi dalam jumlah yang luar biasa besarnya dari bahan yang jumlahnya relatif kecil. Senjata termonuklir modern dengan berat sekitar satu ton saja dapat menghasilkan ledakan serupa dengan yang dihasikan oeh lebih dari stu juta kilogram bahan peledak konvensional. Oleh karena itu senjata nuklir dikategorikan sebagai senjata pemusnah masal.
Makalah ini menjelaskan banyak aspek mengenai skenario gawat darurat penanganan radiasi dosis besar, yang dapat mengenai area publik yang tidak menyiapkan antisipasi terhadap bahaya radiasi seperti halnya suatu fasilitas radioaktif. Para penolong pertema dan sukarelawan perlu dilatih dan diperlengkapi dengan peralatan yang memadai untuk mengenali adanya radiasi dan kontaminasi radioaktif. Tujuan tindakan ini adalah untuk mencegah efek akut radiasi dan membatasi kecenderungan timbulnya efek stokastik, seperti kanker dan kelainan genetik di masa depan. Tujuan lainnya adalah unuk menekan kontaminasi radiasi terhadap lingkungan, karena radiasi dosis besar dapat menyebabkan kontaminasi radioaktif terhadap sumber daya alam misalnya air dan lahan pertanian yang menjadi sumber makanan bagi masyarakat.
Senjata nuklir merupakan suatu alat peledak yang mendapat kekuatan peledaknya dari reaksi nuklir berupa fisi atau kombinasi fisi dan fusi. Kedua reaksi ini melepaskan energi dalam jumlah yang luar biasa besarnya dari bahan yang jumlahnya relatif kecil. Senjata termonuklir modern dengan berat sekitar satu ton saja dapat menghasilkan ledakan serupa dengan yang dihasikan oeh lebih dari stu juta kilogram bahan peledak konvensional. Oleh karena itu senjata nuklir dikategorikan sebagai senjata pemusnah masal.
Dalam sejarah perang, hanya ada dua senjata nuklir yang pernah diledakkan untuk tujuan penyerangan, keduanya diledakkan oleh Amerika Serikat pada hari-hari terakhir Perang Dunia II. Senjata nuklir pertama, yang disandi dengan nama “Little Boy” diledakkan pada pagi hari tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima, Jepang; sedangkan yang kedua, dengan sandi “Fat Man” diledakkan di Nagasaki tiga hari kemudian. Kedua pengeboman ini mengakibatkan kematian lebih dari 120000 orang akibat ledakan dan penyakit akibat radiasi akut, dan bahkan lebih banyak lagi kematian karena efek jangka panjang dari radiasi. Penggunaan senjata nuklir pada waktu itu dan bahkan sampai saat ini pun masih menjadi kontroversi yang tiada hentinya.
Selengkapnya (dalam format pdf)...
Selengkapnya (dalam format pdf)...
2 komentar:
saran saya:sebaiknya blog ini diintegrasikan aja dengan blog induk (Prof Tri)baru nanti dibikin link list nya (biar ngga terkesan mlaku dewe-dewe).Piisss
TA' KASIH LINK YG LUMAYAN CAEM NICH: http://nova-rahman.blogspot.com/. Moga bermanfaat :p
Posting Komentar